Pahami Pencahayaan Untuk Portrait Lebih Baik

Yang akan dibahas saat ini adalah photography portrait dengan setting kamera yang sederhana namun mampu mempotert dalam keadaan diam seperti saat memotret anak-anak.Walaupun kebanyakan fotografer mengupgrade DSLR mereka untuk mendapatkan kontrol yang lebih saat memotret portrait baik model maupun foto kelompok dengan hasil portrait yang maksimal selalu menjadi tantangan tersendiri.


Berikut tips untuk mendapatkan hasil foto portrait yang maksimal 


Mulai Dengan Basic Aperature, Lensa dan Shutter Speed

Pertama harus pahami dahulu basic aperature, pilihan lensa dan juga shutter speed. Setelah itu focusing dan teknik komposisi foto. Untuk hasil foto yang dramatis fotografer profesional sering menggunakan reflektor. Selain itu juga digunakan flashgun serta aksesoris lain untuk memotret portrait.

Perhatikan Waktu Penggunaan Exposure Compensation

Masalah yang paling sering timbul saat memotret model adalah tone pada kulitnya akan mengalami underexposure. Biasanya hal ini muncul ketika anda memotret dalam kondisi seluruh badan ataupun ketika memotret dalam dominasi warna putih yang lebih dominan. Misalnya saja saat anda memotret pengantin yang menggunakan gaun putih.

Mode aperature priority bisa dicerahkan dengan exposure compensation. Cobalah untuk menekan +1 stop sehingga wajah obyek menjadi jauh lebih cerah.

Aperature Untuk Mendapatkan Depth Of Field Yang Dangkal

Sedangkan untuk mendapatkan depth of field yang lebih dangkal settinglah kamera dengan mode aperature priority yang terlebar. Yaitu antara f/2.8 sampai dengan f/5.6 sehingga obyek akan lebih menonjol dan background menjadi lebih blur.

Perhatikan Focal Legth Lensa Saat Setting Shutter Speed

Ketika anda mengatur shutter speed perhatikan focal legth lensa. Perhatikan acuan shutter speed terutama saat kamera dalam posisi disanga menggunakan tangan (handeled) agar foto tidak blur karena kurang stabil atau goyang. Sebagai acuan dasarnya pastikan shutter speed jauh lebih tinggi dari pada focal legth lensa. Misalnya saja focal legth ukuran 200 mm maka gunakan shutter speed 1/250 detik.

Saat Memotret Kelompok Atau Orang Minimalisir Gerakan Dengan Meningkatkan ISO

Pada saat anda memotret seseorang ataupun orang dalam kelompok tentu banyak sekali gerakan-garakan seperti mata berkedip ataupun ekspresi wajah yang berubah ubah bahkan posisi lebih buruk lagi saat mata yang setengah berkedip. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut dan pencegahan agar hasil foto tidak blur gunakan kecepatan rana yang tinggi. 

Ini dilakukan agar hasil foto lebih tajam dan mencegah kamera goyang teruama saat memotrait portrait dengan kamera disangga. Ketika anda memotret menggunakan aperature priority dengan aperture lebar tingkatkan kecepatan rana dengan menaikkan ISO. Misalnya saja ISO 100 ke ISO 400. Dalam keadaan low light baik indoor maupun outdoor naikkan ISO ke 800, 1600 ataupun 3200.
Akan lebih baik timbul noise daripada hasil foto blur, karena hasil foto yang blur tidak akan dapat diperbaiki menggunakan software editing foto sedangkan noise masih bisa dikurangi jika anda memotret dalam format file Raw.

Pilihan Lensa Berdampak Sangat Besar Terhadap Foto Portrait

Lensa yang anda pergunakan berdampak sangatlah besar terhadap hasil foto portrait anda. Lensa dengan sudut lebar seperti 18 mm mampu menangkap sudut pandang yang lebih luas sehingga akan lebih banyak backgroud masuk dalam hasil foto anda. Lensa telefoto dengan lebar lebih dari 70 mm menghasilkan sudut pandang yang lebih sempit namun obyek menjadi tampak menonjol di dalam frame.

Focal lensa juga berpengaruh terhadap depth of field. Sedangkan lensa wide angle mampu menghasilkan depth of field jauh lebih luas dari lensa telephoto. Inilah alasan mengapa felefoto lebih divavoritkan saat memotret portrait.

Previous Post Next Post

News Feed