Anggawira Menyambut Baik UU ITE Agar Medsos Lebih Sejuk

Pemerintah telah menetapkan revisi Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) sejak kemarin, (28/11).  Di dalam beleid tersebut dijelaskan bahwa masyarakat dilarang membuat dan menyebarkan informasi yang bersifat fitnah, tuduhan, dan SARA (Suku Agama dan Antar Golongan) yang mengundang kebencian. Anggawira sebagai angota tim pemenangan Anies-Sandi mengaku menyambut baik dan mendukung penuh kebijakan ini.

“Dimusim Pilkada seperti saat ini kita memang perlu etika digital yang menjadi semacam ‘aturan main’ para buzzer calon pasangang tertentu agar berkampanye dengan tertib di media sosial tanpa melakukan bully satu sama lain, selama ini kita masih melihat buzzer yang saling serang dan mejatuhkan lawan dengan cara-cara tidak terpuji. Dengan kebijakan ini diharapkan bisa ada perubahan positif yang membuat medsos menjadi lebih sejuk”  ujar Anggawira, Koordinator Sahabat Anies-Sandi.

Anggawira menilai selama ini kecanggihan dan kecepatan akses internet sering tidak dimanfaatkan dengan bijaksana oleh buzzer dengan menyebarkan isu-isu negatif dan saling ‘serang’ kata-kata di media sosial sehingga meresahkan masyarakat.

“Kecanggihan dan kecepatan akses internet ini sering disalahgunakan oleh para buzzer ‘nakal’ dengan menyebarkan isu-isu negatif yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya, atau dengan saling menyerang satu sama lain di media sosial sehingga meresahkan masyarakat. Dengan diterbitkannya UU ITE ini pengguna media sosial memiliki batasan atau koridor yang tidak boleh dilanggar. Ini demokrasi ke depannya akan semakin sejuk.,” imbuh Fungsionaris Partai Gerindra itu.

Sebelumnya, Anggawira mengatakan, kebijakan ini didorong oleh Asosiasi Pengusaha Digital yang mengusulkan filterisasi konten. Ia mengimbau agar para netizen termasuk buzzer, menghentikan menggugah postingan yang bersifat kebencian, sebaiknya menjaga tindakan public relation yang etis.

“Kami dari pegiat digital memang sangat ingin adanya media sosial atau media digital lain diisi dengan hal yang positif dan membangun bukan dengan mencaci maki di setiao golongan terttentu,. Karena substansi pilkada adalah melahirkan kepemimpinan yang terbaik. Jadi buzzer yang di setiap pendukung harus memberikan pendidikan politik yang baik juga terutama Pilkada DKI. UU ITE ini semoga bisa menjadi landasan etik di dunia digital,” tutup Anggawira yang juga Ketua BPP HIPMI Bidang Organisasi..

Seperti yang diketahui, Anggawira, Anthony Leong, dan Iqbal Farabi merupakan teman-teman dan sahabat dari Sandiaga Uno yang mendorongnya maju untuk mengikuti kontestasi pilkada DKI yang dimana ke depannya menghasilkan kepemimpinan yang lebih baik dari yang sekarang. 


http://www.digicampaign.com/pr-online-services/


Previous Post Next Post

News Feed