Investasi Menjanjikan Di Banten

Banten

Serang, 14/12 (Seotama) - "Saya yakin dalam 10 tahun ke depan Banten dapat menyaingi Jakarta," ucap Gubernur Banten Wahidin Halim yang disampaikannya saat membuka "Banten Expo 2017" di ICE BSD City, Kota Tangerang Selatan, beberapa hari yang lalu.

"Sumringah" orang nomor satu di Provinsi Banten yang menggambarkan keoptimisannya bahwa Banten akan menjadi provinsi maju tentu tidaklah asal bicara karena provinsi termuda di Pulau Jawa ini memang memiliki banyak potensi untuk dikembangkan, baik di sektor industri, pertanian, perdagangan, pariwisata, maupun properti.

Provinsi Banten dengan luas wilayah 9.663 kilometer persegi atau sekitar 0,51 persen dari luas seluruh daratan Indonesia, ditumbuhi banyak kawasan industri, di samping terdapat 80.000 tujuan wisata dan ratusan ribu hektare areal pertanian.

Industri yang menonjol adalah industri pengolahan yang setiap tahun selalu mendominasi struktur perekonomian Banten. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Banten menyebutkan pada tahun 2016 terdapat sekitar 129.000 unit industri pengolahan, atau bertambah 10.000 unit dibandingkan tahun sebelumnya.

Industri yang menyerap banyak tenaga kerja terkonsentrasi di Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan bagian timur Kabupaten Serang, sedang yang padat modal terkonsentrasi di Kota Cilegon dan bagian barat Kabupaten Serang. Sektor pertanian dan pariwisata lebih terkonsentrasi di Banten bagian selatan, yaitu Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang.

Provinsi Banten yang memiliki penduduk per Juni 2017 sebanyak 12,4 juta orang itu memiliki kelebihan daripada provinsi lain, seperti letaknya yang bersebelahan (penyangga) dengan Jakarta sebagai Ibu Kota NKRI, juga sebagai lintas wilayah bagi penduduk Sumatera yang ingin ke Jakarta atau sebaliknya penduduk Jawa yang ingin ke Sumatera.

Letaknya yang strategis, ditambah pula Bandara Internasional Soekarno Hatta yang berada di wilayah Banten, maka tidaklah heran bila setiap tahun perkembangan investasi di Banten cenderung naik.

Selain Bandara Soekarno Hatta, Banten juga memiliki infrastruktur strategis, seperti Pelabuhan Merak dan Cigading sertaTol Jakarta-Merak, dan memiliki akses yang sangat mudah menuju Pelabuhan Tanjung Priok.

Realisasi nilai penanaman modal dalam negeri (PMDN) di Banten sendiri pada tahun 2016 berada di urutan keempat di Indonesia dengan nilai investasi Rp12,4 triliun, dan nilai penanaman modal Asing (PMA) yang mencapai 2,9 miliar dolar AS sehingga menduduki peringkat ketiga tertinggi se-Indonesia.

Realisasi PMDN Rp12,4 triliun tersebut naik bila dibandingkan realisasi Tahun 2015 yang mencapai Rp10,7 triliun. Begitu pula, realisasi PMA 2,9 miliar dolar AS meningkat dari data pada tahun 2015 yang tercatat 2,5 miliar dolar AS.

Investor asing tidak sedikit yang melirik provinsi yang terletak bagian barat Pulau Jawa ini. Sebut saja investor dari Tiongkok yang sudah menjajaki Kabupaten Pandeglang sebagai tempat penanaman modalnya beberapa hari yang lalu. Dua investor dari Tiongkok, PT Yin Yi dan Grup Perusahaan 001 (Zero Zero One), telah menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi kepada Bupati Pandeglang Irna Narulita.

Meskipun belum menyebutkan secara spesifik jenis usaha apa yang nanti akan digarapnya, tampaknya dua investor dari negeri tirai bambu tersebut antusias mendengarkan penjelasan bupati yang menyebutkan Pandeglang berpotensi di sektor maritim. Memiliki pantai terpanjang di Provinsi Banten, bisa mendirikan usaha pengolahan ikan atau tempat wisata.

Begitu pula, Kabupaten Lebak yang tidak jauh beda dengan Pandeglang yang memiliki potensi tidak hanya di sektor pertanian dan peternakan, juga sektor maritim dan pariwisata.

Kehadiran Waduk Karian yang kini sedang digarap dapat menumbuhkan para investor yang akan menanamkan modalnya di Kabupaten Lebak. Bidang usaha yang menunjang dengan kehadiran Waduk Karian, antara lain, pariwisata, peternakan, pertanian, perumahan, perdagangan, dan angkutan.

Keamanan dan Infrastruktur 

Iklim investasi yang menjanjikan di Banten itu juga diakui Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy. Dia lantas berharap berdampak positif pada pembangunan Banten secara keseluruhannya yang pada giirannya mampu menyejahterakan masyarakat.

Mengutip data Bank Indonesia, investasi swasta dalam bentuk proyek swasta, seperti pembangunan pabrik di Krakatau Steel Group dan Chandra Asri Petrochemical di Kota Cilegon, memberikan gambaran terkait dengan peningkatan minat pelaku usaha untuk melakukan investasi.

Adapun investasi di bidang infrastruktur terlihat dari adanya beberapa proyek pembangunan infrastruktur yang dalam tahap pengerjaan dan pengadaan, antara lain, Tol Serang-Panimbang, Tol Kunciran-Serpong, Tol Serpong-Cinere, dan Tol Serpong-Balaraja. Selain itu, proyek infrastruktur lainnya adalah pembangunan Bendungan Sindangheula di Kabupaten Serang dan Bendungan Karian di Kabupaten Lebak.

Di sektor properti yang kondisinya mulai tumbuh baik setelah sempat lesu selama 3 tahun terakhir, juga mendorong pertumbuhan investasi di sektor bangunan. Real Estate Indonesia (REI) Provinsi Banten berencana membangun rumah MBR (masyarakat berpenghasilan rendah) sebanyak 8.000 unit, juga beberapa proyek pembangunan 31 sektor apartemen baru di daerah Tangerang Raya, katanya.

Pembangunan infrastruktur tol tentu perlu diselesaikan secara cepat karena tanpa ada jalan yang memadai, akan menghambat investor untuk lebih leluasa dalam menjalankan usahanya, khususnya untuk akses transportasi dan sektor perhubungan lainnya.

Gubernur Banten Wahidin Halim berjanji memprioritaskan infrastruktur jalan tersebut pada tahun 2018, di samping bidang pendidikan dan kesehatan yang didanai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2018. Peluang-peluang investasi yang menarik ditawarkan kepada investor asing maupun dalam negeri tersebut akan sulit terwujud jika keamanan daerah di Banten tidak terjaga. Calon investor akan berpikir ulang menanamkan modalnya bila Banten selalu dirundung demo, keributan masalah politik (pilkada), dan ancaman-ancaman, seperti teroris dan narkoba, yang ke semuanya itu membuat takut investor.

Oleh karena itu, kesiapan aparat TNI dan Polri untuk menjaga Banten agar tidak disusupi oleh provokator yang ingin mengacaukan sangat diperlukan. Kearifan lokal yang dimiliki masyarakat Banten telah mendukung upaya aparat keamanan, yakni TNI dan Polri, di Banten dalam menjaga kondusivitas keamanan di provinsi ini.

Bila Banten telah mampu memberikan kenyamanan dan keamanan kepada masyarakatnya, termasuk investor, tinggal aparat pemerintahnya yang harus memberikan kemudahan dalam proses perizinan usaha, atau tidak lagi terlalu birokrasi dan memakan waktu panjang.

Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Lebak Wahab Rahmat menyatakan bahwa pihaknya siap memberikan kemudahan mengurus perizinan dalam satu atap, asalkan calon investor menyiapkan persyaratan yang lengkap.

Ia menegaskan bahwa pihaknya tidak berbelit-belit memberikan perizinan. Sepanjang investor memenuhi persyaratan, dalam beberapa hari izin tersebut keluar. Terkait dengan legalitas, Bupati Pandeglang Irna Narulita menyatakan siap mengawal untuk kepemilikan yang jelas, apalagi hal itu merupakan utama yang harus mendapat perhatian dalam berinvestasi.

"Kami akan kawal terkait legalitas tanah. Jadi, bagi investor yang akan menanamkan modalnya, tidak perlu khawatir," ujarnya.

Ia juga menyatakan siap memberikan fasilitas pada semua pengusaha yang akan menanamkan modalnya di Pandeglang, asalkan mereka mau mengurusnya. (S/An)

Ridwan Chaidir
Previous Post Next Post

News Feed