GO-JEK Wirausaha Untuk UMKM Indonesia

GO-JEK
GO-JEK

Jakarta, 20/2 (Seotama) - Salah satu unicorn Indonesia, perusahaan teknologi GO-JEK meluncurkan program pelatihan berbisnis "GO-JEK Wirausaha" sebagai bentuk komitmennya guna membantu para pelaku bisnis UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) menaikkan level usaha dan memperluas pasar yang dibidik.

Dengan hadirnya GO-JEK Wirausaha, pihak GO-JEK mengharapakan adanya peningkatan kemampuan pelaku bisnis UMKM agar bisa naik ke level yang lebih tinggi lagi dengan lebih cepat.

"GO-JEK percaya basis UMKM yang besar di Tanah Air berpotensi untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Kendati demikian, ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh UMKM mulai dari keterbatasan pada akses pasar yang lebih luas, akses ke teknologi dan akses pada peningkatan skill," kata Chief Commercial Expansion GO-JEK Catherine Hindra Sutjahyo saat jumpa pers, Rabu.

Hindra mengemukakan, GO-JEK berusaha memberi solusi atas tantangan akses pasar yang lebih luas dan akses ke teknologi melalui layanan Go-Food dan Go-Pay, di mana UMKM yang tergabung dalam ekosistem GO-JEK dapat terhubung secara langsung dengan ratusan juta pelanggan setia GO-JEK yang ada di berbagai kota di nusantara.

Hindra juga menambahkan bahwa hingga saat ini GO-JEK telah bermitra dengan lebih dari empat ratus ribu merchant, yang delapan puluh persen diantaranya merupakan UMKM kuliner yang telah merasakan manfaat perluasan pasar secara langsung.

"Lewat pelatihan ini, GO-JEK menyediakan paket lengkap baik bagi UMKM, memberikan pelatihan akses ke teknologi melalui platform GO-JEK sekaligus akses ke peningkatan kemampuan dan pengetahuan dengan pelatihan dan modal," jelasnya.

Sebelumnya, proyek pilot GO-JEK Wirausaha telah dilakukan di empat belas kota di Indonesia, ada di berbagai provinsi dengan lebih dari 2.200 pelaku UMKM yang ikut serta dari 24 komunitas dan institusi pemerintah.

Pada kesempatan yang sama, VP Public Affairs GO-JEK, Astrid Kusumawardhani menuturkan, program GO-JEK Wirausaha ini memiliki keistimewaan yaitu memberikan akses langsung kepada para UMKM yang sudah mengikuti pelatihan untuk masuk ke ekonomi digital lewat platform GO-JEK. Setelah pelatihan, UMKM dapat mendaftarkan usahanya ke dalam platform Go-Food, Go-Pay serta Arisan Mapan.

"Hal ini menjadi nilai tambah agar para pelaku UMKM bisa langsung memasarkan, menjual, dan mengembangkan usahanya secara digital, tutur Astrid.

Melalui GO-JEK Wirausaha, GO-JEK telah berkontribusi langsung terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih besar lagi kedepannya. Hasil dari lembaga riset LD FEB UI pada 2017 lalu menyatakan bahwa GO-JEK telah berontribusi Rp1,7 triliun setiap tahunnya melalui penghasilan mitra UMKM.

"Harapannya dengan ilmu yang kami berikan lewat GO-JEK Wirausaha ini, pelaku UMKM dapat mengembangkan usahanya dan mangatur keuangan lebih baik, sehingga menjadi meningkatkan skala blsms yang berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia," ujar Astrid.

Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia tahun 2018, 99 persen industri Indonesia ditopang oleh UMKM. Dengan total 62 juta unit yang tersebar di berbagai daerah di nusantara, UMKM menjadi solusi dalam menciptakan banyak lapangan kerja baru. (KR-CHA).
Previous Post Next Post

News Feed