Tagarnews Gemesinnn .....

Suer bro, tagarnews gemesin.
Gemessssssssssss.....

Gitu deh perasaan gue waktu pertama ngakses tagarnews. Tinggal klik berita yang pingin gue denger, penyiar Tagarnews langsung manut bacain berita khusus buat gue, hehehe... Unik, bro!

Tapi yang bikin gue gemes banget tuh gara-gara Tagar News bawa gue ke masa silam, ngingeten gue ke masa kuliah tahun jebot sewaktu gue ambil jurusan komunikasi (1983). Gue inget, waktu tingkat dua dosen gue nyebut-nyebut si ilmuwan keren Herbert Marshall McLuhan (21 Juli 1911 – 31 Desember 1980).

McLuhan, yang juga kritikus itu, pada zamannya terkenal gara-gara konsep desa global, teori medium, dan prediksinya tentang World Wide Web atau www. Gimana gak keren, dia ngomong www (internet) 30 tahun sebelum www ditemukan.

Desa global diulas McLuhan di bukunya The Guttenberg Galaxy: The Making of Typographic Man (1962) dan Understanding Media: The Extensions of Man (1964). Peradaban manusia dia bagi ke dalam empat era, era suku (a tribal age), era literal (literate age), era cetak (a print age), dan era elektronik (electronic age).

Era suku adalah era sewaktu manusia hanya mengandalkan indera pendengaran untuk berkomunikasi. Masyarakat belum kenal tulisan, makanya bertumpu pada indra pendengaran yang bikin orang dekat secara emosional dan interpersonal. Bagi suku-suku tradisional, prinsip “mendengar adalah mempercayai”.

Terus era suku digeser oleh era literal setelah alphabeth ditemukan, bikin komunikasi masyarakat berubah. Di era ini orang lebih menekankan komunikasi tulisan.

Setelah mesin cetak ditemukan Johannes Guttenberg (lahir sekitar 1398 dan wafat 3 Februari 1468), semua berubah. Abad Gutenberg membawa rasio pemikiran, memaksa individu mengandalkan persepsi yang sifatnya linier dan logis, bukan lagi emosional dan interpersonal. Di era cetak, tulisan-tulisan beredar dan manusia semakin bebas berkomunikasi.

Era elektronik ditandai dengan ditemukannya teknologi komunikasi yang bikin manusia dapat berkomunikasi dan bertukar informasi secara cepat, mudah, dan murah. 

Teknologi masyarakat dunia membuat masyarakat dapat berkomunikasi atau bertukar informasi tanpa harus kopi darat. Batas wilayah negara seolah kabur, masyarakat bukan lagi hanya menjadi komunitas wilayahnya, tetapi juga menjadi komunitas dunia yang dikenal dengan global village.

Istilah global village dipake McLuhan untuk menggambarlan bagaimana teknologi komunikasi elektronik mengecilkan bumi menjadi sebuah desa lewat informasi instan, serupa iklan Coke, tersedia di mana saja dan kapan saja.

Pada masa itu ketika orang menggambarkan efek World Wide Web mengacu pada sebuah desa global. McLuhan bilang, “Medium adalah pesan.” Media tidak hanya mempengaruhi masyarakat dari konten yang disampaikan melalui media, tetapi juga oleh karakteristik media itu sendiri.
Begitulah pendapat McLuhan.

So, kalo McLuhan hari ini masih hidup, kira-kira apa yang bakal dia katakan tentang gurita internet yang jejaringnya menembus perkantoran, dunia kampus, kamar-kamar pribadi, dan seluruh pelosok dunia?

Kalo gagasan dan teori McLuhan boleh gue simpulkan dari sudut pandang sejarah, seperti dibilang Neil Postman dalam buku Menghibur Diri Sampai Mati, dapat dikatakan, pada zaman komunikasi purba berita bergerak secepat orang berlari atau berteriak. Arkian, setelah ketel uap ditemukan, berita bergerak secepat kereta api. Lalu, setelah penemuan listrik dikembangkan, berita sampai ke pemirsa detik itu juga.

Nah, sekarang gue ketemu Tagarnews sebagai pembisik modern pembawa berita di telinga gue, itu namanya atau istilahnya apa dari segi sejarah?

TAGAR NEWS

Pena Digital

Pena Digital, akun blogger digunakan untuk mengelola beberapa blog, sajikan konten menarik yang kekinian, sebagian tayang di Benhil dan seoTama dengan informasi yang bernas dan mencerahkan.

Previous Post Next Post

News Feed