Kominfo Dorong Migrasi TV Analog ke Digital


Banjarmasin, 24/4 (Seotama) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfa) mendorong masyarakat agar segera bermigrasi dari TV analog ke TV digital untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

Hal itu disampaikan Irjen Penyelanggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kemeterian Kominfo, Ahmad M Ramli saat sosialisasi tentang rencana migrasi tv analog ke tv digital di Banjarmasin Selasa.

Menurut Ramli, upaya migrasi dari tv analog ke digital tersebut, seiring dengan teknologi yang berkembang sangat pesat. Ramli mengatakan, saat ini, Kominfo sudah melakukan uji coba siaran televisi digital terestrial di 20 lokasi, yang dilaksanakan sejak Juni 2016.

Kenyataannya, masyarakat sebagai penonton masih sedikit dan belum terbiasa dengan televisi digital atau menambahkan perangkat converter yang disebut set top box (STB) pada pesawat televisi lama, untuk menangkap sinyal.

Beberapa kelebihan TV digital adalah, kualitas gambar yang lebih halus dan tajam, mengurangi efek dopler jika menerima siaran tv dalam kondisi bergerak. Selain itu, juga mengurangi efek noise dan sinyal digital dapat menampung program siaran dalam satu paket, dikarenakan pemakaian bandwidth pada tv digital tidak sebesar tv analog.

Ramli juga mengungkapkan, perpindahan TV analog ke digital akan memberikan digital dividen di frekuensi 700 Mhz yang sebelumnya digunakan televisi analog.

"Jadi saya minta, masyarakat kalau beli televisi, pastikan digital ready, ujarnya.

Dikatakan, pada penyiaran televisi digital, kualitas gambar dan suara jauh lebih baik dibandingkan siaran analog. Hal ini dikarenakan pancaran sinyal digital relatif stabil dan tidak menurun. Selain itu, siaran televisi digital hanya mengenal kondisi diterima (1) atau tidak diterima (0) sinyal. Selama sinyal bisa diterima receiver, gambar dan suara konten siaran dapat dinikmati.

Sedangkan pada siaran televisi analog analog, kualitas sinyal cenderung menurun ketika lokasi penerimaan semakin jauh dari titik transmisi sehingga menimbulkan noise atau 'bersemut'. Selain itu juga rentannya sinyal siaran analog terhadap gangguan cuaca. Sejak akhir 2012, infrastruktur televise digital sudah dibangun dan dioperasikan oleh penyelenggara multipleksing swasta di Jawa dan Kepulauan Riau.

"Daerah lain akan menyusul secara bertahap seperti Aceh, Sumatera Utara, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan," katanya.

Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel Abdul Haris juga mengajak masyarakat agar beralih ke televisi digital. Sekda mengajak Pemerintah Kabupaten/Kota di Kalsel, supaya membangun komunikasi kepada masyarakat melalui media elektronik ini, dengan baik dan benar.

Tujuannya tambah Haris, masyarakat bisa mendapatkan informasi yang dilakukan pemertintah daerah, selain memperoleh informasi-informasi lokal melalui konten-kontek yang disiarkan di masyarakat.

Sosialisasi televisi digital diikuti mahasiswa dan pejabat di 13 kabupaten/kota se Kalsel. Acara juga menghadirkan beberapa narasumber yang terkait di bidangnya, antara lain Komisi Penyiaran Informasi Daerah (KPID) Kalsel.
Previous Post Next Post

News Feed