Tokoh dan Sejarah Logi Freemason di Indonesia

Freemason

Freemason adalah organisasi agama yang tidak berdasarkan pada teologi apapun. Freemasonry merpakan simbolisasi dari pengertian pekerja keras yang mempunyai kebebasan berpikir. Kata mason berasal dari bahasa Perancis, maçon, yang artinya ”tukang batu”. Sama seperti  pemahat patung batu kaum pagan (penyembah berhala). Dalam bukunya, Dr. Th. Stevens, asas-asas Tarekat Mason Bebas adalah bekerja dengan caranya sendiri melalui simbol-simbol dan ritus (ibadah ritual).

Organisasi rahasia ini berakar pada kepercayaan Mesir Kuno yang di sebut Kabbalah. Tujuannya adalah menghapus agama, menghapus sistem keluaraga, mengacaukan sistem politik, dan kesejahteraan masyarakat serta merusak kehidupan ekonomi dan sosial. Misinya adalah berpandangan bahwa seks diatas segalanya, mempromosikan materialisme, merendahkan spritualitas, dan menguasai dunia. Di tahun 1767 merupakan awal kemunculan Tarekat Mason Bebas yang terorganisir di Jawa. Mereka sering melakukan pertemuan rahasia di logi-logi (tempat berkumpul) dikawasan Molenvliet yang kini menjadi Jalan. Gajah Mada dan Hayam Wuruk untuk membahas pendirian rumah sekte mereka.

Namun meskipun demikian, sebenarnya organisasi ini telah di Indonesia ada sejak1736  yang dibawa oleh Jacobus Cornelis bersama VOC.  Ditahun 1810 Gubernur Jenderal Daendels berhasil  membekukan golongan ini. Melalui pedagang dari Tiongkok, organisasi ini berkembang sangat pesat dimana warga pribumi terkhusus kaum ningrat ikut terlibat dan tergabung. Pada tahun 1945-1950 logi ini berkembang pesat yang akhirnya membuat masyarakat mulai resah dengan kehadirannya. Bahkan mereka juga mengatakan tempat itu sebagai Rumah Setan karena sekte tersebut selalu melakukan ritual yang disebut pemanggilan arwah orang meninggal.

Hal ini pun mulai mengganggu istana dan Presiden Soekarno. Maret 1950, Presiden RI memanggil tokoh Freemasony Tertinggi hindia Belanda yang berada di Loji Adhuc Stat (Gedung Bappenas-Menteng). Akhirnya Februari 1961 berdasarkan Lembaran Negara nomor 18/1961, Presiden membubarkan dan melarang organisasi ini dan derivatnya seperti Rosikrusian, Moral-Re-armament, Lions Club, Rotary Club, dan Bahaisme. Sejak itu Loji itu disita oleh negara.

Setelah 38 tahun, Presiden Abdurrahman Wahid mencabut Keppres nomor 264/1962 itu dengan mengeluarkan Keppres nomor 69 tahun 2000 tanggal 23 Mei 2000. Sejak itulah, keberadaan kelompok-kelompok Yahudi seperti Organisasi Liga Demokrasi, Rotary Club, Divine Life Society, Vrijmetselaren-Loge (Loge Agung Indonesia) atau Freemasonry Indonesia, Moral Rearmament Movement, Ancient Mystical Organization Of Rosi Crucians (AMORC) dan Organisasi Baha’i menjadi resmi dan sah kembali di Indonesia. Keppres no 69/2000 yang dikeluarkan oleh Gus Dur tersebut sampai sekarang masih berlaku dan belum dicabut.

Berdasarkan literatur yang tertulis dalam "Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962 yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan diterbitkan oleh Sinar Harapan dengan jumlah yang terbatas. Memaparkan secara jelas banyak tokoh-tokoh ternama yang bergabung menjadi mason. Berikut beberapa nama tokoh terkenal yang pernah tergabung didalamnya.


1.    Pangeran Ario Notodirodjo

Pangeran Ario bergabung pada 1887 dan memegang berbagai jabatan kepengurusan. Ia merupakan ketua Boedi Oetomo (1911-1914). Pada tahun 1913 ia mendirikan Sarekat Islam Cabang Yogya yang banyak beranggotakan elite Jawa.

2.    Raden Adipati Tirto Koesoemo

Raden Adipati Tirto Koesoemo adalah Bupati Karanganyar yang bergabung sebagai anggota sejak 1895. Ia adalah ketua pertama Boedi Oetomo.

3.    Dr. Radjiman Wedyodiningrat

Dr. Radjiman Wedyodiningrat adalah Ketua Boedi Oetomo 1914-1915. Pada tahun 1945 memainkan peranan penting sebagai ketua dari Badan Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Bersama Soekarno dan Hatta pergi menemui Marskal Terauchi dalam pembicaraan Kemerdekaan Indonesia.

4.    Mas Boediarjo

Mas Boediarjo bergabung pada 1916, ia juga menjabat sebagai sekretaris pengurus Boedi Oetomo 1916-1922.

5.    Raden Said Soekanto Tjkrodiatmodjo

Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo bergabung pada 1952. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia yang dulu memiliki nama Kepala Djawatan Kepolisian Negara.

6.    KPH Suryodilogo (Paku Alam V)

Pria yang dikenal sebagai Paku Alam V dan memiliki gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario Prabu Suryodilogo merupakan anggota awal organisasi Freemason di Indonesia.
Selain tokoh penting, Di Indonesia juga terdapat beberapa bangunan yang menjadi logi atau kuilnya freemason. 4 logi freemason yang masih ada di Indonesia adalah

1.    Loge Sinjan (Warga menyebutnya Rumah Setan-Bandung)

Gedung ini dibangun pada 1896 dan diruntuhkan pada 1960. Kemudian tanah tersebut dibangun kembali menjadi menjadi Masjid Agung Aluhua (Masjid Agung Bandung).

2.    Logi Bintang Timur (Kantor Kimia Farma-Jakarta)

Logi ini terdapat dijalan budi utomo yang dibangun pada 1848. Di tahun tersebut, nama jalan budi utomo dulunya bernama jalan freemason. Di gedung tersebut tepatnya di lantai 2 terdapat altar.

3.    Logu Adhuc Stat (Bappenas-Menteng)

Gedung ini dibangun pada 1880. Tulisan Bappenas tersebut awalnya adalah gambar lambang Freemason.

4.    Museum Taman Prasasti

Di musem ini terdapat bebabgai peninggalan dari freemason seperti logo, makam petinggi freemason, bahkan di pintu awal masuk ada tertera logo Freemason.
Pena Digital

Pena Digital, akun blogger digunakan untuk mengelola beberapa blog, sajikan konten menarik yang kekinian, sebagian tayang di Benhil dan seoTama dengan informasi yang bernas dan mencerahkan.

Previous Post Next Post

News Feed