Tampil Percaya Diri Dengan Batik Keren Modern

Batik telah jadi warisan budaya Indonesia yang diakui dunia bahkan hingga Unesco. Sebagai salah satu warisan budaya dunia dengan kategori “intangible cultural heritage” (warisan budaya yang tidak teraba). Demikian bermakna bahwa batik sebagai satu produk intelektual turun temurun benar-benar sangat berharga dan penuh makna.

Belakangan, semakin banyak instansi baik swasta maupun pemerintahan yang mewajibkan karyawan atau pegawainya untuk menggenakan batik pada hari atau kesempatan tertentu. Ini tentu jadi satu hal menyenangkan dan patut diapresiasi, tetapi tentu saja, tak semua orang menjalankannya dengan senang hati. Salah satunya karena motif batik, bagi sebagian kalangan, setidaknya anak muda masih dikesankan tua dan ketinggalan jaman.

Ini tentu bukan pandangan yang benar secara keseluruhan. Sebab saat ini, sudah semakin banyak diproduksi batik-batik modern. Batik modern ini disebut demikian karena dari segi model ataupun motifnya tidak melulu terikat pada pakem batik konvensional yang ada. Hal dimaksudkan agar lebih bisa diterima oleh banyak kalangan terutama anak muda masa kini.  Seperti apa batik modern ini, artikel kali ini hadirkan ulasan dan detilnya.


Motif atau Model, Mana Yang Dipilih Bukan Masalah Asal Hadirkan Rasa Percaya Diri Pemakainya


Berbusana bukan melulu soal menutupi aurat, tetapi juga menonjolkan keindahan demi meningkatkan rasa percaya diri. Ada istilah jawa yang berpesan tentang harga diri manusia terangkat dengan kepantasan busana yang dipergunakannya. Demikian pula bila ingin berbusana batik. Segi mana yang ingin ditonjolkan sebagai nuansa modern, baik motif atau model bukan masalah, asal meningkatkan rasa percaya diri pemakainya. Berikut ini adalah ulasan singkatnya.

1. Batik Modern, Non Geometris, Pakem Bukan Tujuan Keindahan Adalah Usaha Utama

Sudah sangat dikenal motif batik dengan pakem yang baku seperti parang, kawung, lereng, ninik atau lainnya. Tiap-tiap motif batik konvensional sebenarnya dimaksudkan untuk permaknaan tertentu, sebagai contoh motif batik parang yang dikenal sebagai salah satu motif batik tertua yang dimaksudkan untuk penggunaan para keluarga kerjaan atau motif batik parang yang mengadopsi pola dasar senjata seperti keris atau pedang dengan hiasan lidah api.

Bila motif batik konvensional benar-benar memiliki pakem dan cara pembuatan tersendiri yang baku sehingga bisa disebut dengan motif tertentu dan dipakai untuk tujuan tertentu. Batik modern tidak demikain halnya, motif non geometris, mengadopsi kebanyakan teknik cap demi efisiensi, serta pakem tidak baku yang bisa dipergunakan untuk segala kesempatan. Tentu dengan alasan tersebut, motif batik modern lebih luwes dan fleksible serta cocok untuk beragam kebutuhan baik formal maupun non formal.

2. Batik Modern Tak Melulu Bentuk Formal, Bahkan Cardigan Batik Sudah Mulai Populer

Sama dengan segi motif, model batik modern juga tak melulu berpedoman pada hal yang baku, formal atau pakem. Bila biasanya kain batik dijahit menjadi bentuk blouse, untuk wanita, atau kemeja berkantung di bagian depan sebagai model batik untuk pakaian pria. Tak demikian dengan model batik modern, aneka rupa penggunaannya, saat ini bahkan bisa ditemui cardigan batik, vest batik atau lainnya. Semua tentu demi kepentingan fashion yang tonjolkan gaya dan kenyamanan, ini sah-sah saja tentunya apalagi bila si pemakai merasa lebih percaya diri karenannya.

Batik adalah warisan yang adiluhung. Menggunakan batik berarti turut melestarikan budaya yang adi luhung dari leluhur nusantara. Persoalan motif atau model bukan lagi perdebatan, momen penggunaan juga tak harus selalu pada kesempatan formal semata, intinya pengguna merasa nyaman serta rasa percaya dirinya meningkat jelas akan semakin mengangkat salah satu aset bangsa Indonesia ini.


Previous Post Next Post

News Feed